Sabtu, 20 September 2008

BERPUASA ITU LEBIH BAIK

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang diwajibkan bagi orang-orang yang beriman. Dan puasa Ramadhan termasuk salah satu "arkanul islam"(rukun islam) yang wajib di kerjakan oleh setiap muslim. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat al-baqarah (2) ayat 183 :”Hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Adapun tujuan dari pelaksanaan Puasa Ramadhan adalah “agar” menjadi orang yang bertakwa. Bertakwa disini maksutnya mampu menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Allah SWT “mendesain” ibadah puasa Ramadhan dengan sempurna, sehingga bagi yang menjalankanya tidak terasa keberatan atau terbebani. Artinya, puasa Ramadhan tidak menghalangi seseorang untuk melekukan kegiatan sehari-hari.

Sebagaimana firman Allah surat Al-Baqarah (2) ayat 184 :”(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah , (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

Ibrah Puasa Ramadhan

Ada beberap Ibrah (pelajaran) yang dapat dipetik dari puasa Ramadhan, antara lain:
1.Puasa Ramadhan adalah sebuah kewajiban bagi setiap mukmin. Untuk itu perlu dijalankan dengan penuh ketaatan dan kepatuhan (mukhbitiin). Hatinya tulus ikhlas, dijalankan dengan sabar , tetap mendirikan sholat, dan diiringi banyak menafkahkan rizkinya.

2.Puasa Ramadhan sebagai suatu bentuk “kebajikan”, maka dalam menjalankanya diperlukan “kerelaan hati” tanpa merasa terbebani, sebab hal ini untuk kebaikan dirinya sendiri. “Kerelaan hati” akan muncul apabila mengetahui betul akan fadhilah dan manfaat puasa Ramadhan. Fadhilah (keutamaan) yang meliputi : aspek kesehatan, aspek kejiwaan, aspek sosial, dan aspek spiritual.

3.Puasa Ramadhan sudah di desain dengan sempurna, sehingga bagi yang menjalankannya tidak terasa terbebani atau keberatan. Bahkan sebaliknya memberikan “kemudahaan” bagi yang menjalankannya. “Yuriidullaahu bikumul-yusro wa laa yuriidu bikumul 'usro “ (Allah menghendaki kemudahan bagimu,dan tidak menghendaki kesukaran bagimu). Misalnya sedang sakit atau perjalanan jauh boleh berbuka. Tetapi harus mengganti di hari yang lain., sebanyak hari yang ditinggalkannya.

4.Sehabis puasa Ramadhan, kita diperintahkan untuk mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya (wa litukabbirullaaha 'alaa maa hadaakum). Dalam ayat ini dikatakan “ wa robbaka fa kabbir” (dan Tuhanmu agungkanlah) dengan membaca : Takbir, Tahmid, Tahlil. “ wa tsiyaabaka fa thohhir” (dan akhlakmu bersihkanlah) dengan membayar zakat, infaq, shodaqoh dan silaturahmi. “ war-rujza fahjur” (dan perbuatan dosa tinggalah) dengan bertobat memohon ampunan-Nya.

5.Dengan berpuasa Ramadhan “la allakum tattaqun” (agar kamu menjadi orang yang bertakwa). Kata “agar” atau “mudah-mudahan” mengisyaratkan bahwa tujuan agar bertakwa itu ada 2 kemungkinan. Kemungkinan “berhasil” dan kemunginan “gagal”. Mengapa ? Karena ada isyarat yang disampaikan Rasululloh SAW. “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga.” Nah agar berhasil kerjakanlah puasa Ramadhan dengan benar dan baik, sebagaimana yang telah dicontohkan Rasululloh SAW. Perbanyak membaca Al-Qur'an, tela'ah isinya, kerjakan sholat-sholat sunat, perbanyak amal jariyah baik zakat, infak,sodaqoh. Tinggalkan perbuatan dosa dan segala perbuatan yang tidak bermanfaat.

6. Dibulan Ramadhan untuk pertama kali diturunkan wahyu Al-Qur'an.“ “Syahru ramadhoonal-ladzii unzila fiihil-Qur'aanu” (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan yang didalamnya diturunkan (permulaan)( Al-Qur'an. Fungsi Al-Qur'an adalah “hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal -furqoon” (sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (yang hak dan yang batil).

7.Begitu mulianya bulan Ramadhan, sehingga Allah akan mengabulkan do'a hamba-hamban-Nya. “Ujiibu da'watad-daa'i idzaa da'aani” (Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku). Dengan syarat “ Fal yastajibuu lii wal yu'minuu bi” (mereka memenuhi segala perintah-Ku dan mereka beriman kepada-Ku). Bila ini yang dilakukan, harapannya adalah “ la allahum yarsyuduun” (agar mereka berada dalam kebenaran)

Kesimpulan
“wa an tashuumuu khoirul lakum in kuntum ta'lamuun” (dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui). Maksudnya bahwa “berpuasa itu lebih baik dibanding tidak berpuasa”. Apabila kita memiliki “kepahaman” tentang fadhillah dan manfaat puasa. Maka puasa Ramadhan bukan hanya sekedar kewajiban, melainkan sudah menjadi suatu “kebutuhan” dalam menjalani kehidupan didunia ini .

“Kadzaalika yubayyinullaahu aayaatihii lin-naasi la'allahum yattaquun” (demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertakwa)

Semoga ibadah puasa kita diterima Allah SWT, sebagai sarana menghantarkan kita menjadi hamba-Nya yang : ta'lamuun, tasykuruun, yarsyuduun dan tattaquun . Amin ya Robbal 'aalamiin.

wangsawijaya 20 september 2008